Oke, dalam tugas softskill kali ini saya akan membahas mengenai Database, Sistem Pengolahan Data, Sistem Informasi Manajemen, Sistem Penunjang Keputusan, semoga tulisan saya dapat bermanfaat bagi kita semua pertama sayan akan membahasa mengenai data base.
1.
Data Base
Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan.Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada. Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam.
Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record.
Adapun Struktur Database adalah:
· Database
· File/Table
· Record
Elemen data/FieldDari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Prinsip utama Data Base adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibelitas dan kecepatan pada saat pengambilan data kembali. Adapun ciri-ciri basis data diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Efisiensi meliputi kecepatan, ukuran, dan ketepatan
2. Data dalam jumlah besar.
3. Berbagi Pakai (dipakai bersama sama/Sharebility).
4. Mengurangi bahkan menghilangkan terjadinya duplikasi dan ketidakkonsistenan data.
Selanjutnya saya akan menjelaskan mengenai Sistem Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu system yang akan mengolah berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi kluaran berupa barang jadi. Pengolahan data menurut George R. Terry, Phd adalah serangkaian operasi informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan. (Martin M. Lipschutz, 1990) Sedang menurut Gordon B. Davis data adalah sebagai bahan mentah dari informasi yang dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak yang menunjukan jumlah atau tindakan-tindakan atau hal (Gordon B. Davis, 1997).
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu:
1. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak mempunyai nilai lagi
3. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya
Yang ketiga saya akan menjelaskan mengenai Sistem Informasi Managemen
3.
Sistem
Informasi Managemen
Sistem Informasi Managemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu
mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar
kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama.
Parapemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau
sub unit dibawahnya.
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai
apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin
terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk
laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output
informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat
mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya
ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang
membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus
berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari
kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari
pemerintah.
a. Manajemen Pada Aspek Informasi
Informasi,
data, fakta, atau opini dalam suatu organisasi dapat berlangsung dari atas ke
bawah atau sebaliknya dan dapat pula berlangsung secara horisontal. Lalu lintas
informasi tersebut dapat berlangsung sewaktu-waktu dengan frekuensi tinggi atau
rendah. Intensitas informasi tersebut belum tentu cocok dengan kebutuhan suatu
organisasi dan bidang tertentu, terlebih bila informasi-informasi yang ada
menumpuk dan tercampur baur.
Maka untuk
penertibannya dibutuhkan suatu perangkat khusus yang dapat menanganinya.
Perangkat tersebut dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau
Manajemen Informasi secara Sistem (MIS).Sistem Informasi Manajemen (SIM)
merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960an.
Walau tidak
terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang
menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta
pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan
lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem
Informasi dan Pengambil Keputusan”.
Untuk
mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan
manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip
sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai bentuknya dikumpulkan,
disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan
menjadi suatu informasi.
Baskerville
dan Myers berargumentasi bahwa SIM sudah saatnya menjadi sebuah disiplin ilmu
secara mandiri.
Davis
menawarkan konsensus, bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat
dikategorikan sebagai ciri khusus bidang SIM :
1. Proses Manajemen, seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi sistem informasi, dan seterusnya.
2. Proses Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan seterusnya.
3. Konsep Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan seterusnya
4. Representasi, seperti sistem basis data, pengkodean program, dan seterusnya.
5. Sistem Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya.
Secara
ideal, lembaga pendidikan seharusnya memiliki SIM yang merupakan suatu unit
atau badan tersendiri lengkap dengan susunan petugasnya. Sebab, adanya SIM
bertujuan—sebagaimana dijelaskan Murdick—untuk meningkatkan manajemen yang
didasarkan kepada berita-berita, intuisi, dan pemecahan masalah yang terisolasi
kepada manajemen yang didasarkan pada informasi secara sistem, pemrosesan data
secara sempurna dengan alat-alat yang canggih dan pemecahan masalah secara
sistem.
SIM sebagai
suatu badan memiliki bagian-bagian yang melaksanakan tugas-tugas tertentu.
Bagian-bagian itu ialah:
(1) pengumpulan data,
(2) penyimpan data,
(3) pemroses data,
(4) pemrogram data.
Masing-masing
bagian tersebut dibutuhkan petugas yang ahli dalam bidangnya. Di negara-negara
yang kaya, SIM sudah menggunakan alat yang canggih, yaitu komputer sehingga
dapat memberikan informasi yang lengkap dan benar.
Di
negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia, pemakaian komputer ini
sedang dirintis. Meski demikian, data dapat saja diproses dengan pikiran dan
keterampilan petugas dengan memakai model berpikir deduktif dan induktif.
Berpikir deduktif bersumberkan dari kebutuhan manajer sedangkan berpikir
induktif terjadi ketika menyusun informasi dari fakta-fakta yang menyangkut
kebutuhan manajer.
b. Sistem Informasi Sebagai Pendukung
Proses Manajerial
Teori-teori
kepemimpinan diketahui bahwa manajemen suatu organisasi memainkan tiga ketegori
peranan, yaitu peranan yang bersifat interpersonal, peranan informasional, dan
peranan selaku pengambil keputusan. Peranan yang bersifat interpersonal
dimaksudkan untuk menumbuhkan iklim solidaritas dan kebersamaan dalam
organisasi. Peranan ini dapat terlihat dalam tiga bentuk, yaitu:
1. Peranan yang bersifat simbolis,
dimana ia akan berakibat pada kesediaan manajemen untuk terlibat dalam berbagai
kegiatan sosial dan seremonial.
2. Peranan selaku pimpinan, dimana
kemampuan memimpin yang efektif akan turut menentukan keberhasilan atau
kegagalan organisasi.
3. Peranan sebagai penghubung, yakni
manajemen menerima informasi dari pihak luar dan sebaliknya memberikan informasi
kepada pihak luar tentang organisasi yang dipimpinnya.Peranan yang kedua adalah
peranan informasional.
Yakni, dalam
kedudukannya sebagai pimpinan dalam organisasi, manajemen menjadi pemantau arus
informasi, selain sebagai penerima dan pembagi informasi. Peranan yang terakhir
adalah selaku pengambil keputusan, baik yang sifatnya strategis, fungsional dan
teknis operasional.
Seluruh
peranan yang telah disebutkan tadi akan dapat dimainkan oleh manajemen dengan
tingkat efektivitas yang tinggi apabila sebelum dan selama memainkan peranan
tersebut tersedia semua jenis informasi yang diperlukan oleh manajemen suatu
organisasi.
Dan yang terakhir saya akan menjelaskan mengenai sistem penunjang keputusan
4.
Sistem
Penunjang Keputusan
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS)
pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton
dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem
yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan
memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang
tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan
dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan
pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan 10 difinisi mengenai Sistem
Pendukung Keputusan / Decision Support Sistem yang dikembangkan oleh beberapa ahli.
10 pendapat tentang pengertian
sistem pendukung keputusan:
a.
Little
(1970)
Sistem
pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model
untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan
keputusannya.
b.
Alter (1990)
Membuat
definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah
sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing
tradisional dalam 5 hal :
SPK
Penggunaan
:Aktif
Pengguna
:Manajemen
Tujuan
:Efektifitas
Time horizon
:Sekarang dan masa depan
Kelebihan :
Fleksibilitas
PDE
Penggunaan :
Pasif
Pengguna :
Operator/Pegawai
Tujuan :
Efisiensi Mekanis
Time horizon
:Masa Lalu
Kelebihan
:Konsistensi
c.
Keen (1980)
Sistem
pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah
proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.
d.
Bonczek
(1980)
Sistem
pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas
komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen
sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem
processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
e.
Hick (1993)
Sistem
pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang
mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer
untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi
terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.
f.
Man dan
Watson
Sistem
pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu
pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk
memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak
terstruktur.
g.
Moore and
Chang
Sistem
pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi
keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang
tidak biasa.
h.
Bonczek
(1980)
Sistem
pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas
komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen
sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah.
i.
Turban &
Aronson (1998)
Sistem
penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu
pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur
dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan
membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran
manajer.
j.
Raymond
McLeod, Jr. (1998)
Sistem
pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk
penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat
semi-terstruktur.
Sekian tugas
Sistem Informasi Psikologi, semoga pembahasan mengenai Database, Sistem Pengolahan
Data, Sistem Informasi Managemen, dan Sistem Penunjang Keputusan dapat
bermanfaat bagi kita semua
Sumber :
http://jejakjari007.blogspot.com/2011/03/10-definisi-sistem-pendukung-keputusan.html
http://www.gudangmateri.com/2010/07/pengertian-sistem-informasi-manajemen.html
http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/2119539-pengertian-pengolahan-data/
http://putraaldy.blogspot.com/2012/02/pengertian-database.html
Sumber :
http://jejakjari007.blogspot.com/2011/03/10-definisi-sistem-pendukung-keputusan.html
http://www.gudangmateri.com/2010/07/pengertian-sistem-informasi-manajemen.html
http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/2119539-pengertian-pengolahan-data/
http://putraaldy.blogspot.com/2012/02/pengertian-database.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar